21.10.13

Dari Ibu Untukmu, Anakku!

Perasaan apa yang muncul dalam hati ketika mendengar nama-nama berikut ini disebut? Bacharuddin Jusuf Habibie. Jusuf Kalla. Yusuf Mansur. Kagum? Ketiga nama yang saya sebutkan, adalah beberapa nama besar yang masing-masing memiliki keistimewaan. Mr. Crack, sang penemu teori kelelahan besi yang besar gunanya dalam bidang penerbangan di seluruh dunia, Habibie. Pemilik kerajaan bisnis kendaraan, ekspor-impor, real estate, dan masih banyak lagi, Jusuf Kalla. Pendakwah kharismatik, penggagas pondok penghafal quran, salah satu provokator sedekah, Yusuf Mansur.

Satu pertanyaan yang selalu dan senantiasa menggedor pikiran saya manakala membaca atau mendengar nama-nama besar seperti ketiganya disebut adalah bagaimanakah orang tuanya? Seperti apa ayah dan ibu dari masing-masing mereka berperan sampai-sampai bisa terbentuk manusia-manusia unggul yang membuat kagum seperti mereka? Bisakah saya, membina buah hati saya seperti para orang tua dari nama-nama besar itu?

Anak adalah titipan Tuhan yang berpredikat amanah. Setiap orang tua tentu ingin buah hatinya menjadi orang-orang terbaik di generasinya. Termasuk saya pribadi yang dititipi dan diamanahi dua orang buah hati. Saya adalah orang yang selalu ingin menangis rasanya ketika membaca-baca biografi milik orang-orang hebat. Siapa yang tidak ingin kelak anak-anaknya menjadi salah satu pemimpin masa depan? Membanggakan orang tua dunia dan akhirat?
Apa yang harus saya lakukan? Apa yang bisa saya lakukan? Apa yang sudah saya lakukan demi membawa anak-anak ke arah sana?

Kinanthi Terlahir Kembali (Tasaro GK), Apa Bagusnya?

Judul : Kinanthi Terlahir Kembali
Penulis : Tasaro GK
Penerbit : Bentang Pustaka
Penyunting : Dhewiberta
ISBN : 978-602-8811-90-3

Tentu saja itu bagus, Tasaro GK yang nulis wooii! Kalo buku ini diibaratkan tembok rumah, lapisan plester aci yang menutupi permukaannya halus banget, jadinya temboknya mulus, enak dielus. Kinanthi ini, terserah dia mau disebut terlahir kembali atau apa, adalah novel kedua karya Tasaro yang saya baca setelah Rindu Purnama. Entah menurutmu, tapi menurutku ada semacam kesamaan pola antara kedua novel itu. Keduanya sama berintikan kisah seorang perempuan yang berusaha menemukan kembali cintanya. Ada latar Jawa yang juga sama kental, dan nama tokoh utama lelakinya yang berakhiran 'j' ... Ajuj... Gaj Ahmada. Hehehe.

Membaca bab pertama Kinanthi, sebenernya saya ragu apa bisa menamatkan novel itu atau  tidak. Maksudku, ya ampun, halamannya 500an! Belum lagi saya cukup terganggu dengan pengisahan kedua tokoh utama ketika berumur 11-12 tahun, kelas 6 SD, namun digambarkan telah begitu dekat. Ke mana-mana berdua, saling melindungi, saling mencari, berkorban. Entahlah, mungkin lumrah saja ya, karena konteks kejadiannya di kampung di daerah Jawa di mana pernikahan belia adalah hal biasa? Entahlah... yang pasti apapun alasannya saya tetep kurang suka dengan penggambaran kedua tokoh di masa kecilnya itu. Saya masih lebih suka dengan Nono-nya eyang Djokolelono, Ikal-nya Andrea Hirata, atau bahkan Rindu-nya Tasaro GK sendiri!

Kemudian persoalan pemakaian bahasa Jawa yang sangat banyak di bab pembuka itu. Aduh.. bukan ngga suka atau ngga bagus… tapii… ah, mbuhlah ;p

Tapi harus saya akui, semua itu berhasil membangun kesan kuat dari tokoh-tokohnya. Siapa Kinanthi, siapa Ajuj, siapa orangtua mereka dan tokoh-tokoh lain yang terlibat di dalamnya. Demikian juga tentang latar tempat dan budaya. (Bocoran sedikit, di awal-awal, ada sekilaaaas banget cerita perselingkuhan antara Sumikem yang mulutnya ga bisa mingkem dengan seorang lelaki misterius. Entah kenapa saya sudah bisa menebak dengan siapa Sumikem selingkuh, lho, hehehe. Dan di akhir cerita terbuktilah tebakan saya itu benar wahahaha! *tepuktangansendiri

Meskipun begitu, nyatanya saya tidak berhenti baca. Kenapa ya? Pertama, mungkin karena ini Tasaro, sang juru dongeng, jadi seneng aja baca dongengannya.  Kedua pengin membuktikan, Kinanthi, katanya sih bagus. Ketiga, karena saya pembaca yang (sedang belajar jadi) penulis, jadi pengin sekaligus belajar biar bisa berkarya selicin beliau itu.

Oke lanjut!
Beruntung Kinanthi ini, oleh Tasaro, dia dinisbati intelegensi tinggi. Pas tamat SD, NEM nya paling cemerlang, wow! Lalu secara dramatis, kebersamaan Kinanthi - Ajuj dikisahkan berakhir sampai di penghujung sekolah dasar ini. Kenapa? Baca sendiri deh yaaa..

Lalu pada sebuah setting lain. Di negeri gurun pasir beronta, Saudi Arabia, Kinanthi yang seumur anak SMP bertualang menjadi TKW yang bernasib sungguh malang. Tiga kali pindah majikan tiga kali pula dia harus mengalami siksaan yang sangat memilukan. Nah, ini... dengan kapabilitas Tasaro yang sangat pandai mendongeng, saya sebagai pembaca benar-benar hanyut dan jatuh iba pada nasib Kinanthi. Bukan itu saja saudara-saudara, saya juga jadi ikut terstigma memtidaksukai para majikan itu. Yep, those Arabics! Duh, kenapa harus begitu sih kisah TKWnya, Mas Tasaro (uhuk!). Iya sih banyak kisah tragis TKW di Arab, tapi kan nggak semua, ya? Iya sih, cerita itu dibuat untuk membangun plot yang kokoh akan kontrasnya kehidupan Kinanthi kelak. Iya sih, you did try to say that Islam and Arab were not identical. Tapi kaaann... (jadi penasaran saya sama bukunya yang tentang kisah nabi Muhammad itu!)

20.10.13

Analisis (Amatir) Tulisan Tangan J.K. Rowling

Analisis (Amatir) Tulisan Tangan J.K. RowlingSeorang kawan mengupload coretan tangan J.K. Rowling di grup menulis fb saya. Coretan J.K. Rowling herself (setidaknya berdasarkan gugling yang saya dapat di sini), waw! Yang bikin lebih wohoho lagi adalah, ini bukan konsep buku seri pertamanya tapi sudah buku yang kelima. Dan dia masih menggunakan metode oret-oretan cakar ayam macam itu untuk memetakan konsepnya? Ckckck.

Sepertinya sudah menjadi formula rahasia dia mungkin ya, nyamannya seperti itu dalam membangun sebuah tulisan, sungguh out of pattern. Dia semacam membuat pola menulisnya sendiri. Tapi dipikir-pikir, memang seperti itu seharusnya seorang penulis, bukan? Karena layaknya seorang chef professional dengan signature dish-nya, begitu pula dengan seorang penulis dan karyanya. Ini adalah soal rasa, soal pikir, soal keunikan yang dimiliki masing-masing penulis. Dalam karyanya termasuk prosesnya. Semua unik, berbeda satu sama lain, semua memiliki pola sendiri. Soal teori, pasti hanyalah teori, pelaksanaan bisa jadi berbeda.

Kembali kepada tulisan tangan yang berisi konsep salah satu seri Harry Potter milik J.K. Rowling, the phenomenal. Oh my, ini buku kelimanya saudara-saudara, yang mana artinya sudah empat kali terjadi setiap bukunya mau terbit di mana orang sampai rela menginap di depan toko demi menjadi pembaca paling pertama, dan beliau masih mengoret-oreti kertas seperti itu! Ckckck!

Daaannn… setelah saya mencoba menelisik konsep yang tertuang dalam secarik kertas itu, sampai mata saya pusing, setidaknya saya ‘berhasil’ sedikiiiiiit (sok) paham bagaimana cara kerja seorang J.K. Rowling dalam meracik karyanya. Tentang bagaimana dia mengingat semua tokohnya, semua plot, semua alur, yang tertuang dalam 1200 halaman penuh fantasi, petualangan, dan jalan cerita yang dinamis.

Baiklah mari kita bersama-sama coba melakukan analisis (amatir) tulisan tangan J.K. Rowling, yuuk!

18.10.13

Rumus 3K Agar Pernikahan Bahagia Selamanya

Rumus 3K Agar Pernikahan Bahagia Selamanya. Siapa yang tidak ingin pernikahan yang diikrarkannya atas nama Tuhan berjalan baik selalu? Pasti semua pasangan menginginkannya. Pasti semua yang terlibat dalam pernikahan mengidamkannya. Namun seperti lazimnya segala yang bernama keinginan dan idaman, tidak ada makan siang gratis, semua butuh usaha untuk mencapainya. Apalagi pernikahan. Maka berikut ini adalah (menurut pendapat saya) Rumus 3K agar pernikahan bahagia selamanya :

  • Komitmen

Komitmen? Bukan cinta? Yup, komitmen, bukan cinta. Percayalah, pada akhirnya yang akan membuat arus pernikahan terus mengalir lancar hingga akhir hayat adalah komitmen. Komitmen untuk terus memegang teguh akad yang terucap atas nama Tuhan, jauh lebih urgen ketimbang cinta. Cinta sifatnya datang dan pergi, grafiknya naik dan turun. Riskan, sungguh riskan jika pernikahan hanya berharap pada cinta.

  • Kepercayaan

Salah satu hal yang sudah langka di zaman sekarang selain harimau sumatera, adalah kepercayaan. Ketika seorang suami ke luar kota, jauh dari istrinya, menginap di hotel, kemudian datang oknum tukang becak menawarkan teman tidur semalam, hal apa yang mampu mencegahnya untuk tidak tergoda? Ketika seorang istri berselancar di dunia maya sosial media, bertemu kembali dengan mantannya, saling sapa saling akrab, nostalgia masa lalu, hal apa yang mampu mencegahnya untuk tidak tergoda? Sekali kepercayaan dilanggar, takkan pernah lagi pulih seperti sedia kala!

  • Komunikasi

Jika sebelum terjadi pernikahan, betapa tidak mendengar suara pasangan barang sejam saja rasanya seperti seorang pecandu yang sedang sakau, apa yang terjadi ketika mereka menikah? Saling diam berhari-hari pun ternyata tahan. Padahal jika saling diam, bagaimana akan muncul solusi? Komunikasilah, keluarkan semua pikiranmu, perasaanmu, kalau mau bertengkar silakan. Tapi jangan lupa, cari jalan keluar demi kebaikan bersama, bukan demi ego pribadi.

Demikian Rumus 3K Agar Pernikahan Bahagia Selamanya dari saya. Bagi kawan yang sudah menikah, semoga dikaruniakan pernikahan yang bahagia, yang mendatangkan ketenangan jiwa raga. Bagi kawan yang belum menikah, pastikan untuk mengenali calon pasanganmu. Jangan sampai salah lalu menyesal selamanya. Naudzubillah. 

Bagaimana tips mengenali calon pasangan agar tidak salah pilih? Nantikan postingan saya di masa depan (Insya Allah).

9.10.13

Tips Rumah Idaman

Tips Rumah Idaman. Rumah idaman, siapa yang tidak ingin memilikinya? Anda, saya, kita semua tentunya ingin memiliki rumah idaman dengan segala kriterianya. Luasnya, modelnya, lokasinya, dan tentu saja anggaran dananya adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika seseorang ingin membeli rumah. Saya pribadi membayangkan sebuah rumah dengan model minimalis, tak perlu terlalu besar asalkan halaman belakang luas, dan memiliki kolam renang pribadi, sebagai gambaran rumah idaman saya. Bagaimana dengan Anda?

Selain semua kriteria tadi, ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan manakala kita hendak membeli rumah idaman. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa dijadikan pertimbangan :

5.10.13

12 Menit : Sekarang atau Kau Akan Menyesal Selamanya!

Konon nama Bontang bukan dari rumpun bahasa Kalimantan. Asal nama kota yang memiliki beragam budaya dan menyebut dirinya Indonesia kecil itu adalah Bond yang berarti ikatan dan Tang dari kata pendatang. (12 Menit, halaman 27)

Setidaknya ada tiga doa yang tadi mereka gemakan dalam hati masing-masing. Al-Fatihah, Bapa Kami, dan Mantram Gayatri. Indah sekali, mereka gumamkan pinta yang sama dengan cara yang berbeda-beda. Bhineka Tunggal Ika dalam arti yang sebenar-benarnya. (12 Menit, halaman 328)

Lahang, Elaine, dan Tara. Mereka adalah tiga dari keseluruhan tokoh yang ada dalam novel 12 Menit. Mengapa saya menyoroti mereka bertiga? Karena merekalah tiga tokoh yang mewakili dua buah kutipan yang saya tampilkan di muka. Lahang, seorang anak dari suku Dayak yang ayahnya menderita sakit kanker otak. Alih-alih menjalani terapi medis, sang ayah lebih memilih diobati oleh Pemeliatn, semacam pemuka agama dalam suku Dayak. Ritual tradisional digelar demi kesembuhan ayahanda Lahang. Ritual yang sangat diharapkan oleh Lahang dapat membawa kesembuhan sang ayah.

3.10.13

The Jacatra Secret : Novel Aksi dan Sejarah


Apa alasan yang biasanya membuatmu membeli sebuah buku? Saya banyak. Kadang karena penasaran, kadang karena saking anehnya sebuah buku menurutku, kadang karena saya mengenal penulisnya, kadang karena ingin saja. Macam-macam. Adapun alasan ketika saya memutuskan membeli The Jacatra Secret, terus terang adalah karena ada label 'segera difilmkan' di bagian luar plastik pembungkus buku itu.

Oke, kenapa bisa buku ini dikata akan segera difilmkan?

Membaca prolog The Jacatra Secret, rasanya telapak kaki saya mendadak dingin. Dingin karena tegang. Sebuah ritual satanic digambarkan di dalamnya. Amboi! Kemudian masuk ke bab selanjutnya, saya disuguhi sebuah kasus pembunuhan seorang profesor, pejabat Bappenas. Oke, sampai di situ saya pikir saya sudah paham kenapa buku ini akan segera difilmkan :)

Sayangnya, memasuki bab-bab selanjutnya ekspektasi saya akan aksi-aksi atau apa pun itu yang menegangkan sedikit tertunda. Penulis justru menghadirkan banyak sekali penjelasan sejarah melalui tokoh utamanya yang bernama John Grant. John Grant adalah seorang ahli simbol (di buku disebut simbolog, saya lebih suka menyebutnya ahli simbol) dari Amerika. Pria asing yang tengah berada di Indonesia dalam rangka menjadi nara sumber sebuah seminar. Menyimak penjelasan sejarah yang diungkapnya di acara seminar, juga yang dibicarakannya secara privat bersama kawan wanitanya, Angelina Dimitreia, jujur saja adalah bagian terberat bagi saya dalam melalap novel ini. Mau dilewatkan, sayang, mau dibaca sungguh-sungguh kok mata saya rasanya digantungi kapak. Saya bahkan kadang berseloroh sendiri, apa jangan-jangan buku ini mengandung bubuk tidur ya? Bukan, bukan! Bukan berarti buku ini buruk! Sayalah yang sepertinya tidak kuat membaca sejarah. Atau mungkin juga karena saya biasanya baru sempat membaca ketika tanggung jawab saya di rumah sudah selesai. Itu berarti jam 9 malam, dengan kondisi fisik yang juga sudah lelah hehehe. Makanya ngantuk.